Database Server : Pengertian, Keuntungan, Fungsi dan Jenis-Jenis Database Server

Sebelumnya telah dibahas mengenai database disini. Kini akan dibahas mengenai database server. Setiap aplikasi pasti menyimpan data-data yang disimpan didalam sebuah database. Database memiliki servernya tersendiri untuk menyimpan data-data tersebut. Berikut pembahasannya.

Database Server

Kedua istilah tersebut berasal dari kata terpisah, dimana database berarti kumpulan data yang disimpan secara elektronik dalam suatu sistem komputer yang dapat diakses, diubah atau dikelola dengan bantuan perangkat lunak atau aplikasi tertentu. Sedangkan server berarti sistem komputer yang menyediakan layanan khusus, dalam penyimpanan data. Jadi database server merupakan program komputer yang memberi layanan pengelolaan dan penyimpanan basis data dengan model klien server melalui jaringan komputer, baik lokal maupun internasional, sehingga data tersebut dapat diakses dimana saja dalam jaringan tersebut. Dengan pemanfaatan jaringan ini, dapat dibuat suatu klaster database (database cluster) sehingga database dapat menampung permintaan pengolahan data secara lebih masif.

Keuntungan Menggunakan Database Server

Accessibility

Database server dapat mempermudah aksesbilitas. Mulai dari penerimaan permintaan data dari beberapa client sekaligus, baik pengguna maupun aplikasi dalam berbagai jaringan, perubahan yang dilakukan oleh satu orang akan dapat langsung terlihat oleh pengguna lain, hingga mempermudah kita melakukan penelusuran data.

Scalability

Database server dapat menampung data dengan volume yang sangat besar sekaligus dapat menangani banyak pengguna yang mengakses data secara bersamaan. Kita juga dapat menambahkan server baru dengan mudah tanpa downtime ketika cluster server saat ini mengalami kelebihan beban.  Ini akan memudahkan bisnis untuk tumbuh seiring dengan bertambahnya pengguna-pengguna baru pada suatu aplikasi.

Security

Database server menyediakan mekanisme ketat untuk menjaga keamanan dan privasi setiap data, seperti mekanisme autentikasi pengguna dan mekanisme kontrol akses pengguna. Database juga dapat menangani urusan pencadangan data (backup) dan pemulihan data (recovery) sehingga dapat mencegah kehilangan data yang mungkin bisa terjadi.

Integrity

Database server memiliki aturan yang kokoh dalam menjaga integritas data, misalnya dengan menerapkan kunci unik (uniqueness key), kunci utama (primary key) maupun kunci asing (foreign key) pada suatu relasi data. Aturan ini dapat menjamin data apapun yang diakses dari database server selalu konsisten dan akurat.

Ease of Use and Manage

Database server menyediakan beberapa utilitas dan serangkaian antarmuka (interfaces) yang dapat memudahkan dalam mengakses dan memanipulasi data, sekaligus mengatur organisasi data agar selalu terkini (up to date). Ini jelas sangat menghemat waktu dan tenaga untuk mengakses dan mengatur data.

Fungsi Database Server

1. Mencegah terjadinya duplikasi data.
2. Mengatur pengelolaan data sesuai tujuan.
3. Menghemat waktu pekerja dalam mengakses dan mengelola data.
4. Berbagi data dengan pengguna lain dalam jaringan yang sama
5. Menjaga privasi dengan keamanan yang terjamin.

Jenis-Jenis Database Server

1. Relational Database Server

Database server ini merupakan yang paling umum digunakan. Dalam prosesnya, jenis ini menggunakan format tabel terstruktur dan relasi antar tabel. Jika data yang dikelola dapat diorganisir dalam bentuk tabel dengan baris dan kolom, basis data ini adalah pilihan yang sangat cocok digunakan. Database server ini juga menyediakan fitur kueri data yang sangat berguna. Kueri ini sangat cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan fitur pencarian data baik sederhana maupun kompleks, meliputi penggabungan beberapa tabel (join), penyaringan data (filtering), pengurutan data (sorting), serta pengelompokan data (grouping).

Beberapa contoh populer dari database server ini ialah MySQL, MariaDB, Oracle, PostgreSQL, dan Microsoft SQL Server.

2. NoSQL Database Server

NoSQL database server merupakan database yang didesain untuk menangani data terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur dalam jumlah yang besar. Tidak seperti relational database yang menggunakan tabel, baris, dan kolom; NoSQL Database memiliki berbagai macam data model, seperti pasangan key-value, dokumen JSON, dan grafik. Database ini sering digunakan untuk menangani data dengan jumlah banyak, tidak memiliki struktur data tetap, dan terus berubah-ubah dengan cepat.

Aplikasi yang sering menggunakan database ini biasanya adalah aplikasi yang memiliki kebutuhan tinggi dan cepat untuk menulis dan membaca data, seperti pemrosesan real-time analisis lalu lintas, internet of things (IoT), monitoring platform, dan platform sosial media.

Contoh NoSQL database di antaranya MongoDB, Cassandra, Couchbase, dan Firebase DB.

3. Object Oriented Database Server

Database server ini yang alih-alih menggunakan tabel, basis data ini menyimpan data menggunakan format object seperti konsep OOP (Object Oriented Programming) yang digabungkan dengan prinsip-prinsip relasi database. Pada database ini, data dikelola dalam bentuk kelas dan objek. Suatu kelas merepresentasikan sebuah template suatu objek, sedangkan objek merupakan bentuk konkret dari suatu kelas. Setiap objek memiliki struktur data dan metodenya sendiri. Metode ini dapat dioperasikan untuk mengelola data pada objek tersebut. Setiap objek yang dibuat dari kelas yang sama akan berbagi metode yang sama pula. Salah satu keuntungan menggunakan basis data ini ialah ia dapat menyimpan struktur data dan relasi yang kompleks secara lebih mudah daripada menggunakan basis data relasional. Ia juga dapat mempermudah pengelolaan dan manipulasi data karena metode yang terkait dengan setiap objek dapat digunakan untuk melakukan operasi pada data tersebut.

Database ini sering digunakan pada aplikasi yang mengandalkan bahasa pemrograman berorientasi objek, seperti Java, Kotlin, C#, dan Swift.

4. Graph Database Server

Graph database server merupakan jenis database yang didesain khusus untuk mengelola data yang saling terhubung dengan suatu relasi (data grafik). Data grafik mengandung beberapa item, seperti titik (node), sisi (edge), dan properti (property). Titik merupakan representasi dari suatu entitas, seperti orang, akun, pedagang, penyuplai barang, atau item apa pun yang ingin dipantau. Sisi merepresentasikan suatu relasi yang menghubungkan antar titik. Properti merupakan informasi yang dimiliki oleh suatu titik.

Basis data ini sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan proses query yang sangat cepat pada struktur data kompleks, seperti jejaring sosial atau sistem rekomendasi. Contohnya meliputi No4j dan JanusGraph.

5. Time Series Database Server

Time series database server merupakan database yang dioptimalkan untuk penyimpanan data bersifat rangkaian waktu (time-series) serta diatur berdasarkan catatan waktu (timestamp). Data time-series adalah data yang dikumpulkan dan direkam selama periode tertentu serta dilakukan secara berkala. Beberapa aplikasi yang sering menggunakan data time-series, misalnya aplikasi pemantauan data harga komoditas/saham, data harga bitcoin, data pengguna bulanan, data penjualan tahunan, dan sebagainya. Time-series database didesain untuk menyimpan dan mengelola data time-series dalam jumlah besar secara efisien, memudahkan pengguna untuk menjalankan query yang kompleks untuk mendapatkan sebagian data pada periode tertentu, serta melakukan kalkulasi, dan visualisasi data berdasarkan waktu.

Posting Komentar

0 Komentar